stickersafety sign murah bahaya barang terjatuh dari atas WSLPC112 di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan.
Jakarta- Seringkali orang terjatuh dalam posisi terduduk, seperti terpeleset atau terjatuh dari tangga. Jatuh dengan posisi duduk rasanya nyeri bukan kepalang. Selain nyeri, ada bahaya lain lho bila terjatuh dalam posisi terduduk. Jatuh dalam posisi terduduk bisa sangat membahayakan karena bisa mengalami cedera pada tulang ekor yang terhubung dengan saraf di tulang belakang.
Periksalantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera apabila diperlukan. Pertimbangkan untuk memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus. Hal ini dapat mencegah bahaya terpeleset, terutama di area yang terdapat banyak debu dan gemuk. 3. Jaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman.
cash. Terpeleset, tersandung, dan terjatuh mengakibatkan lebih dari pekerja mengalami cedera setiap tahunnya atau rata-rata satu pekerja mengalami cedera setiap dua menitnya.─ Occupational Safety and Health Administration OSHA dan National Safety Council NSC Terpeleset slip, tersandung trip, dan terjatuh fall mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak dan fatal di tempat kerja. Di Amerika Serikat, kecelakaan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh menyumbang 15% kematian tidak disengaja, menempati urutan kedua setelah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian bagi pekerja, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi perusahaan. Maka sangat penting bagi manajemen dan pekerja untuk memahami bagaimana terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat terjadi serta bagaimana cara menghilangkan atau meminimalkan bahaya tersebut di tempat kerja. Apa itu terpeleset, tersandung, dan terjatuh? Terpeleset Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan atau traksi antara alas kaki yang pekerja gunakan dan permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset, di antaranya Tumpahan di lantai kerja Permukaan lantai yang basah atau berminyak Bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya. Alas kaki licin Bahaya yang terbentuk akibat cuaca, seperti genangan air, salju, dll. Tersandung Tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat bersamaan tubuh tetap bergerak, sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab umum tersandung, di antaranya Material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat, atau benda lain Pencahayaan yang buruk Permukaan lantai kerja tidak rata, misalnya adanya karpet, perbedaan atau pergantian ketinggian permukaan lantai Tangga yang rusak atau ketinggian anak tangga yang tidak sama. Terjatuh Terjatuh dapat terjadi di level yang sama atau terjatuh ke level yang lebih rendah. Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangan akibat terpeleset atau tersandung. Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh? Manajemen memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya manajemen dalam melindungi pekerja salah satunya adalah dengan mengembangkan program pencegahan bahaya yang ada di tempat kerja. Manajemen dapat mengembangkan langkah-langkah pencegahan melalui pelaksanaan tata graha yang baik, memasang rambu-rambu K3, hingga pelatihan untuk pekerja. Namun perlu Anda ketahui, dalam pencegahan bahaya ini, manajemen tidak dapat memaksa pekerjanya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama bekerja, tetapi manajemen dapat membantu para pekerja untuk memahami bagaimana perilaku atau kondisi mereka bisa mempengaruhi keselamatan mereka sendiri. Dalam hal ini, pekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama seperti manajemen. Pekerja bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Manajemen dapat membantu menumbuhkan tanggung jawab pekerja dengan mengubah kebiasaan, menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan. Pelatihan dapat mendorong pekerja untuk membangun perilaku aman dan sama-sama bertanggung jawab dalam mengurangi frekuensi kecelakaan kerja akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh. Tanggung Jawab Perusahaan Tanggung Jawab Pekerja Memberikan pelatihan Berpartisipasi aktif dalam pelatihan Memelihara kondisi area kerja Melaporkan isu pemeliharaan terkait kondisi di area kerja Mengembangkan kebijakan/ prosedur Mematuhi kebijakan/ prosedur Membuat prosedur tata graha yang baik good housekeeping Mematuhi atau menerapkan prosedur tata graha yang baik good housekeeping Membangun budaya keselamatan di perusahaan Terlibat dalam membangun budaya keselamatan di perusahaan Selalu mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki atau saat berada di jalur kendaraan Memperbaiki perilaku tidak aman/ kebiasaan saat berjalan kaki, serta menjadikan keselamatan sebagai prioritas Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh di tempat kerja? Menurut OSHA, bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh merupakan masalah serius bagi pekerja dan perusahaan, namun risikonya dapat diminimalkan dengan 10 langkah pencegahan berikut ini 1. Gunakan alas kaki yang tepat Cara ini cukup sederhana, namun sering kali terabaikan. Dalam hal ini, pengusaha wajib menyediakan sepatu keselamatan yang tepat sesuai kondisi area kerja. Pastikan alas kaki memiliki fitur anti licin, nyaman dan pas digunakan pekerja. 2. Pasang pelapis lantai Periksa lantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera apabila diperlukan. Pertimbangkan untuk memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus. Hal ini dapat mencegah bahaya terpeleset, terutama di area yang terdapat banyak debu dan gemuk. 3. Jaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman Pastikan Anda menerapkan tata graha housekeeping yang baik di tempat kerja. Pastikan lantai kerja tetap kering dan bersih. Segera bersihkan permukaan yang basah atau terdapat tumpahan. Letakkan barang atau peralatan kerja sesuai posisi yang telah ditetapkan. Buatlah demarkasi yang membedakan jalur pekerja dan area penumpukan barang. Rapikan kabel-kabel yang melintang dan beri pelindung untuk meminimalkan risiko tersandung. Pastikan semua area jalan bebas dari halangan apa pun. 4. Pastikan area kerja memiliki pencahayaan yang baik Penyediaan pencahayaan yang baik di area kerja dan area pejalan kaki perlu dilakukan agar pandangan lebih jelas. Selain meminimalkan kecelakaan kerja, pencahayaan yang baik juga dapat berdampak baik pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja. 5. Pasang tanda peringatan atau alat pengaman Pemasangan tanda peringatan, barikade, atau alat pengaman lainnya dimaksudkan untuk membatasi akses ke area yang menimbulkan kemungkinan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh. 6. Memasang floor marking di area lorong Pasang floor marking penandaan pada lantai di lorong-lorong untuk memberi tahu dimana letak area pejalan kaki, pintu dan tangga. Jaga area lorong tetap bersih, mendapat pencahayaan yang cukup dan jalur bebas dari halangan apa pun. 7. Memasang rambu K3 terpeleset, tersandung dan terjatuh Memasang rambu K3 dapat membantu mengingatkan pekerja akan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang terdapat di area kerja dan mengingatkan pekerja agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di area yang berpotensi menimbulkan bahaya-bahaya tersebut. 8. Gunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan memadai Sistem perlindungan bahaya jatuh adalah komponen yang penting dalam perencanaan pencegahan bahaya terjatuh. Pastikan pekerja menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan peralatan dalam kondisi baik saat bekerja di ketinggian. 9. Periksa tangga atau perancah sebelum bekerja di ketinggian Sebelum menggunakan tangga atau perancah, periksa kelayakan peralatan tersebut sebelum digunakan. Inspeksi harus dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan terlatih. Lakukan pemeriksaan visual dan menyeluruh pada tangga atau perancah. Jika tangga atau perancah tidak layak pakai, pasang rambu K3 untuk memberi tahu pekerja lain bahwa peralatan tersebut tidak dapat digunakan/ sedang diperbaiki. 10. Berikan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh Seperti jenis bahaya lainnya, bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh juga menjadi fokus penting dalam pelatihan keselamatan untuk pekerja. Pastikan semua orang yang berada di area kerja, mengenali dan memahami pencegahan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh serta mereka menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan benar bila diperlukan. Penting! 1. Kebanyakan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat dicegah 2. Selalu waspada setiap bahaya, seperti kondisi tangga yang tidak aman, permukaan lantai yang basah dan licin, serta pencahayaan yang buruk. 3. Segera perbaiki setiap bahaya yang Anda temukan atau laporkan potensi bahaya tersebut ke supervisor Anda. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber
Keselamatan dan Kesehatan Kerja – Kecelakaan yang diakibatkan karena terjatuh, terpeleset, ataupun tersandung sangat memungkinkan terjadi di semua area kerja seperti perkantoran, bengkel/workshop, Gudang, dan area kerja lainnya. Dampak yang ditimbulkan akibat kecelakaan juga bisa bervariasi dari luka ringan sampai fatal. Tentunya ini akan mengakibatkan banyak kerugian baik bagi pekerja maupun bagi perusahaan. Kecelakaan yang disebabkan oleh tersandug, terjatuh, dan terpeleset sebanrnya bisa Bahaya Terpeleset SlipsBeberapa hal yang mengakibatkan bahaya terpeleset adalah lantai yang basah, tumpahan oli, lumpur yang tercecer di lantai. Segera lakukan perbaikan terhadap temuan bahaya yang dapat mengakibatkan pekerja terpeleset Slip. Pemasangan tanda peringatan adanya lantai yang basah dan kain keset sangat membantu dalam mengendalikan bahaya terpeleset di area kerja. Isu terkait bahaya terpeleset tentunya akan sangat banyak di area gudang logistic dan area perbaikan unit, hal ini memerlukan kajian terkait kemungkinan penggunaan sepatu dengan bahan sol anti slips. Perlu dilakukan pelatihan agar pekerja mau melaporkan dan memperbaiki kondisi bahaya dengan segera sehingga tidak sempat mengakibatkan kecelakaan. Pencegahan Bahaya Tersandung Trips Bahaya tersandung paling banyak disebabkan karena tata rumah tangga house keeping yang kurang baik, penempatan-penempatan barang yang tidak rapi. Penerapan prinsip 5R akan sangat membantu dalam mengendalikan potensi bahaya tersandung. Buatlah demarkasi yang membedakan jalur pekerja dan area penumpukan barang, kabel-kabel yang menjulur dirapikan dan diberi pelindung agar tidak mengait kaki pekerja. Penyediaan penerangan yang cukup di area kerja dan jalur-jalur yang digunakan untuk pejalan kaki perlu dilakukan agar pandangan jelas. Lubang ataupun beda tinggi pada lantai diberi pelindung atau tanda sehingga pekerja mampu dengan mudah membedakan. Pencegahan Bahaya Terjatuh Falls Terjatuh merupakan salah satu penyumbang kecelakaan yang berakibat cidera yang parah atau kematian, terutama pada pekerjaan yang dilakukan di atas ketinggian. Perlu adanya perencanaan awal sebelum pekerjaan dilakukan terutama terkait kelengkapan prosedur dan peralatan keselamatan. Kecelakaan yang disebabkan pekerja terjatuh sering diakibatkan karena pekerja tidak mengikuti peraturan keselamatan yang telah ditetapkan short cut. Penggunaan tangga portable dan kelayakannya juga perlu diperhatikan agar tidak mengakibatkan pekerja terjatuh dari ketinggian, dan cara kerja aman pada pekerjaan di atas ketinggian perlu dilakukan dengan benar. Terpelset Slips, Tersandung Trips dan Terjatuh Falls mungkin akan terlihat bukan masalah yang besar, namun ketiganya memberikan sumbangan insiden yang cukup banyak di area kerja. Kerugian yang diterima perusahaan dan pekerja juga cukup besar.
Terpeleset, tersandung, dan terjatuh mengakibatkan lebih dari pekerja mengalami cedera setiap tahunnya atau rata-rata satu pekerja mengalami cedera setiap dua menitnya.─ Occupational Safety and Health Administration OSHA dan National Safety Council NSC Terpeleset slip, tersandung trip, dan terjatuh fall mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak dan fatal di tempat kerja. Di Amerika Serikat, kecelakaan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh menyumbang 15% kematian tidak disengaja, menempati urutan kedua setelah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian bagi pekerja, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi perusahaan. Maka sangat penting bagi manajemen dan pekerja untuk memahami bagaimana terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat terjadi serta bagaimana cara menghilangkan atau meminimalkan bahaya tersebut di tempat kerja. Apa itu terpeleset, tersandung, dan terjatuh? Terpeleset Rambu K3 Bahaya Terpeleset Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan atau traksi antara alas kaki yang pekerja gunakan dan permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset, di antaranya Tumpahan di lantai kerja Permukaan lantai yang basah atau berminyak Bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya. Alas kaki licin Bahaya yang terbentuk akibat cuaca, seperti genangan air, salju, dll. Tersandung Rambu K3 Bahaya Tersandung Tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat bersamaan tubuh tetap bergerak, sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab umum tersandung, di antaranya Material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat, atau benda lain Pencahayaan yang buruk Permukaan lantai kerja tidak rata, misalnya adanya karpet, perbedaan atau pergantian ketinggian permukaan lantai Tangga yang rusak atau ketinggian anak tangga yang tidak sama. Terjatuh Rambu K3 Bahaya Terjatuh Terjatuh dapat terjadi di level yang sama atau terjatuh ke level yang lebih rendah. Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangan akibat terpeleset atau tersandung. Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh? Manajemen memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya manajemen dalam melindungi pekerja salah satunya adalah dengan mengembangkan program pencegahan bahaya yang ada di tempat kerja. Manajemen dapat mengembangkan langkah-langkah pencegahan melalui pelaksanaan tata graha yang baik, memasang rambu-rambu K3, hingga pelatihan untuk pekerja. Namun perlu Anda ketahui, dalam pencegahan bahaya ini, manajemen tidak dapat memaksa pekerjanya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama bekerja, tetapi manajemen dapat membantu para pekerja untuk memahami bagaimana perilaku atau kondisi mereka bisa mempengaruhi keselamatan mereka sendiri. Sumber Dalam hal ini, pekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama seperti manajemen. Pekerja bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Manajemen dapat membantu menumbuhkan tanggung jawab pekerja dengan mengubah kebiasaan, menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan. Pelatihan dapat mendorong pekerja untuk membangun perilaku aman dan sama-sama bertanggung jawab dalam mengurangi frekuensi kecelakaan kerja akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh. Tanggung Jawab Perusahaan Tanggung Jawab Pekerja Memberikan pelatihan Berpartisipasi aktif dalam pelatihan Memelihara kondisi area kerja Melaporkan isu pemeliharaan terkait kondisi di area kerja Mengembangkan kebijakan/ prosedur Mematuhi kebijakan/ prosedur Membuat prosedur tata graha yang baik good housekeeping Mematuhi atau menerapkan prosedur tata graha yang baik good housekeeping Membangun budaya keselamatan di perusahaan Terlibat dalam membangun budaya keselamatan di perusahaan Selalu mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki atau saat berada di jalur kendaraan Memperbaiki perilaku tidak aman/ kebiasaan saat berjalan kaki, serta menjadikan keselamatan sebagai prioritas Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh di tempat kerja? Menurut OSHA, bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh merupakan masalah serius bagi pekerja dan perusahaan, namun risikonya dapat diminimalkan dengan 10 langkah pencegahan berikut ini Sumber 1. Gunakan alas kaki yang tepat Cara ini cukup sederhana, namun sering kali terabaikan. Dalam hal ini, pengusaha wajib menyediakan sepatu keselamatan yang tepat sesuai kondisi area kerja. Pastikan alas kaki memiliki fitur anti licin, nyaman dan pas digunakan pekerja. 2. Pasang pelapis lantai Periksa lantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera apabila diperlukan. Pertimbangkan untuk memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus. Hal ini dapat mencegah bahaya terpeleset, terutama di area yang terdapat banyak debu dan gemuk. 3. Jaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman Pastikan Anda menerapkan tata graha housekeeping yang baik di tempat kerja. Pastikan lantai kerja tetap kering dan bersih. Segera bersihkan permukaan yang basah atau terdapat tumpahan. Letakkan barang atau peralatan kerja sesuai posisi yang telah ditetapkan. Poster K3 Work Area Management Buatlah demarkasi yang membedakan jalur pekerja dan area penumpukan barang. Rapikan kabel-kabel yang melintang dan beri pelindung untuk meminimalkan risiko tersandung. Pastikan semua area jalan bebas dari halangan apa pun. 4. Pastikan area kerja memiliki pencahayaan yang baik Penyediaan pencahayaan yang baik di area kerja dan area pejalan kaki perlu dilakukan agar pandangan lebih jelas. Selain meminimalkan kecelakaan kerja, pencahayaan yang baik juga dapat berdampak baik pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja. 5. Pasang tanda peringatan atau alat pengaman Pemasangan tanda peringatan, barikade, atau alat pengaman lainnya dimaksudkan untuk membatasi akses ke area yang menimbulkan kemungkinan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh. 6. Memasang floor marking di area lorong Pasang floor marking penandaan pada lantai di lorong-lorong untuk memberi tahu dimana letak area pejalan kaki, pintu dan tangga. Jaga area lorong tetap bersih, mendapat pencahayaan yang cukup dan jalur bebas dari halangan apa pun. 7. Memasang rambu K3 terpeleset, tersandung dan terjatuh Memasang rambu K3 dapat membantu mengingatkan pekerja akan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang terdapat di area kerja dan mengingatkan pekerja agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di area yang berpotensi menimbulkan bahaya-bahaya tersebut. Rambu K3 Terpeleset, Tersandung, dan Terjatuh 8. Gunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan memadai Sistem perlindungan bahaya jatuh adalah komponen yang penting dalam perencanaan pencegahan bahaya terjatuh. Pastikan pekerja menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan peralatan dalam kondisi baik saat bekerja di ketinggian. 9. Periksa tangga atau perancah sebelum bekerja di ketinggian Sebelum menggunakan tangga atau perancah, periksa kelayakan peralatan tersebut sebelum digunakan. Inspeksi harus dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan terlatih. Lakukan pemeriksaan visual dan menyeluruh pada tangga atau perancah. Jika tangga atau perancah tidak layak pakai, pasang rambu K3 untuk memberi tahu pekerja lain bahwa peralatan tersebut tidak dapat digunakan/ sedang diperbaiki. 10. Berikan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh Seperti jenis bahaya lainnya, bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh juga menjadi fokus penting dalam pelatihan keselamatan untuk pekerja. Pastikan semua orang yang berada di area kerja, mengenali dan memahami pencegahan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh serta mereka menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan benar bila diperlukan. Penting! 1. Kebanyakan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat dicegah 2. Selalu waspada setiap bahaya, seperti kondisi tangga yang tidak aman, permukaan lantai yang basah dan licin, serta pencahayaan yang buruk. 3. Segera perbaiki setiap bahaya yang Anda temukan atau laporkan potensi bahaya tersebut ke supervisor Anda. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber
bahaya barang terjatuh dari atas