Setelahmendapatkan jumlah liabilitas dalam perusahaan, selanjutnya Anda bisa menjumlahkannya dengan ekuitas perusahaan. Total dari hutang dan ekuitas tersebut harus sama dengan jumlah asset perusahaan. Jika didapati selisih, maka dapat dipastikan jika terjadi kesalahan pencataan atau penjumlahan, baik pada liabilitas maupun ekuitasnya.
Debtto equity ratio (rasio utang terhadap ekuitas) Rumus: Debt to Equity Ratio (DER) = Total Utang / Ekuitas (Modal) x 100%. Rasio ini memaparkan porsi yang relatif antara ekuitas dan utang yang dipakai untuk membiayai aset perusahaan. Debt to equity ratio atau DER membandingkan total liabilitas dan ekuitas (equity).
Jenisjenis Aktiva (Aset) Pada dasarnya aktiva digolongkan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar sendiri dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aktiva tidak berwujud. Aktiva Lancar, adalah aktiva yang paling likud, artinya paling cepat
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Jenis-jenis Aktiva Aset Pada dasarnya aktiva digolongkan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar sendiri dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aktiva tidak berwujud. Aktiva Lancar, adalah aktiva yang paling likud, artinya paling cepat untuk dikonversi/diubah menjadi uang tunai atau kas, dan aktiva lancar ini memiliki siklus/perputaran dan masa manfaat yang relative singkat, yaitu satu tahun. Aktiva ini bukan berarti hanya bermanfaat dalam satu tahun saja, tapi karena perputaran yang sangat cepat maka aktiva yang sebelumnya mudah sekali untuk habis, dan akan tergantikan dengan aktiva lainnya, begitu seterusnya hingga pada akhir tahun harus ada tutup buku. Contoh yang termasuk dalam aktiva lancar diantaranya adalah sebagai berikut Kas Investasi jangka pendek Piutang usaha Wesel tagih Penghasilan yang masih akan diterima Persediaan Perlengkapan ditangan Beban dibayar di muka Dan lain-lain yang serupa Aktiva tidak lancar, aktiva ini merupakan aktiva dengan siklus dan masa manfaat yang cukup lama, yang pasti lebih dari satu tahun. Aktiva ini terbagi menjadi tiga, yaitu aktiva tetap, aktiva tidak berwujud, dan investasi jangka panjang. Investasi jangka panjang aktiva ini meliputi semua investasi jangka panjang yang sebelumnya atau sekarang telah dilakukan oleh perusahaan. Misalnya perusahaan A berinvestasi di perusahaan B, maka nantinya perusahaan A harus mencatat aktivanya yang berupa investasi di dalam neraca. Aktiva tetap adalah aktiva yang berwujud secara fisik dan digunakan serta dimanfaatkan untuk kegiatan produksi barang dan atau jasa oleh perusahaan secara terus menerus. Perusahaan memiliki aktiva ini bukan bertujuan untuk dijual kembali, namun hanya untuk produksi saja, dan aktiva ini hanya akan dijual ketika aktiva tersebut dinilai kurang bermanfaat, habis manfaatnya, perlu diganti, rusak, dan sebagainya. Contoh aktiva yang termasuk dalam aktiva tetap adalah sebagai berikut Tanah Bangunan Mesin Kendaraan Peralatan Dan sebagainya Aktiva tak berwujud aktiva ini merupakan aktiva yang tidak nampak namun memiliki nilai manfaat bagi perusahaan. Contoh aktiva tak berwujud adalah sebagai berikut Hak paten Hak cipta Hak guna bangunan Hak sewa Goodwill Dan lain-lain Jenis-jenis Liabilitas Liabilitas lancar Kewajiban lancar/utang lancar/utang jangka pendek current liabilities adalah kewajiban yang harus di lunasi dalam waktu tidak lebih dalam waktu satu tahun. Liabilitas jangka pendek liabilitas yang dapat diharapkan untuk dilunasi dalam jangka pendek satu tahun atau kurang. Biasanya terdiri dari utang pembayaran hutang dagang, gaji, pajak, dan sebagainya, pendapatan ditangguhkan, bagian dari utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam tahun berjalan, obligasi jangka pendek misalnya dari pembelian peralatan, dan lain-lain. Liabilitas jangka panjang Liabilitas yang penyelesaiannya melebihi satu periode akuntansi lebih dari satu tahun. Biasanya terdiri dari utang jangka panjang, obligasi pensiun, dan lain-lain. Jenis-jenis ekuitas Modal. Merupakan tuntunan pemilik. Pengambilan pribadi. Menarik uang kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Tindakan ini akan mengurangi ekuitas pemilik. Pendapatan. Penambahan dalam ekuitas pemilik Beban / Pengeluaran. Biaya yang timbul dari operasi perusahaan adalah beban. Biaya akan mengurangi ekuitas pemilik misalnya biaya gaji,biaya sewa dan biaya iklan.
This is the post excerpt. Jenis-jenis aktiva Aset Pengertian Aktiva Aset dan Jenis-jenisnya Dalam Akuntansi – Setiap perusahaan pasti memiliki aktiva untuk kegiatan operasi, pembiayaan, ataupun untuk investasi. Tanpa aktiva, sebuah perusahaan tidak dapat melakukan kegiatan-kegiatannya tersebut. Pada dasarnya, aktiva atau sering disebut sebagai aset merupakan seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan tertentu, dan kekayaan itulah yang nantinya akan digunakan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan operasi bisnisnya. Aktiva atau aset sangat erat kaitannya dengan kewajiban hutang dan ekuitas, selain karena bagian dari elemen neraca, juga karena pemerolehannya yang tidak bisa dipisahkan. Ambil contoh, misalnya kas, kas ini pemerolehannya dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti dari hutang kewajiban, dari pemilik ekuitas, atau bisa juga dari hasil penerbitan saham ekuitas. Jadi jangan heran jika semua akun yang termasuk dalam aktiva, pasti ada kaitannya dengan kewajiban dan saya juga sudah memberikan ulasan tentang kewajiban, untuk ulasan tentang ekuitas akan segera menyusul. Dan untuk kali ini, pembahasan kita adalah mengenai aktiva, yaitu mengulas tentang pengertian aktiva dan jenis-jenisnya. Mungkin untuk para akuntan atau calon akuntan, kata aktiva atau aset ini sudah sangat familiar sekali, tapi yang jadi masalah adalah familiar bukan berarti paham. Nah untuk itu, mungkin ulasan pengertian aktiva dan jenis-jenisnya yang akan saya berikan ini dapat membantu, simak ulasannya berikut ini. Pengertian Aktiva Aset Seperti yang sudah saya katakan diatas bahwa yang dimaksud dengan aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dimaksud dengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda atau hak yang dikuasai dan yang sebelumnya diperoleh oleh perusahaan melalui transaksi atau kejadian/kegiatan masa lalu. Untuk dapat diakui sebegai aktiva, kekayaan atau sumber daya tersebut harus bisa diukur menggunakan satuan mata uang, bisa rupiah, dollar, atau mata uang lainnya tergantung dengan situasi dan kondisi yang menyertai. Ambil contoh, misalnya aktiva yang berupa persediaan, maka persediaan tersebut harus dinilai berapa rupiah nilainya? Bukan jumlah kuantitas, bukan berapa beratnya, tapi berapa rupiah?FASB juga menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan aktiva adalah suatu manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti, yang diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu perusahaan sebagai akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Disebut sebagai manfaat ekonomik masa depan yang cukup pasti dikarenakan memang aktiva ini merupakan sumber daya perusahaan yang nantinya akan digunakan untuk menjalankan kegiatan-kegiatannya, seperti operasi usahanya, pembiayaan, ataupun investasi. Kemudian, disebut akibat dari transaksi atau kejadian masa lalu dikarenakan perusahaan dalam memperoleh dan menguasai aktiva melalui transaksi-transaksi dan kejadian yang sebelumnya telah dilakukan, seperti transaksi pinjam meminjam dengan bank, pembelian, kontrak piutang, penerbitan saham, investasi, dan transaksi lainnya. Jenis-jenis Aktiva Aset Pada dasarnya aktiva digolongkan menjadi dua, yaitu aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva tidak lancar sendiri dapat di bagi menjadi beberapa bagian yaitu aktiva tetap, investasi jangka panjang, dan yang terakhir adalah aktiva tidak berwujud. 3 Jenis Aktiva Assets Beserta Contoh dan Pengertian Lengkap Pengertian Aktiva atau biasa disebut juga Aset merupakan kekayaan sumber daya yang dimiliki oleh entitas dalam bisnis yang bisa diukur secara jelas dengan menggunakan satuan uang serta sistem pengurutannya berdasarkan pada seberapa cepat perubahannya dikonversi menjadi satuan uang kas. Contoh, dimulai dari aset yang paling berharga terlebih dahulu misalkan perusahaan properti untuk perusahaan properti, tanah / gedung yg hendak dijual namun tidak dicatat sebagai tanah / gedung tetapi sebagai inventory , barang dagangan atau nama yang lain karena aset perusahaan properti yang paling berharga ialah tanah / gedung barang dagangannya, maka tanah / gedung inventory tersebutlah yang dicatat paling atas, meskipun peralatan atau perlengkapan lebih likuid, tetapi karena nilainya lebih rendah dicatat lebih bawah daripada inventory tanah/gedung tersebut. Kekayaan entitas bisnis ini bisa berbentuk wujud fisik atau juga bisa non fisik atau hak yang memiliki nilai. Aset sendiri merupakan sumber daya yang dimiliki karena terjadinya peristiwa dimasa lalu & manfaat ekonominya diharapkan diperoleh oleh perusahaan di masa yang akan datang. Aset sendiri bermanfaat secara langsung ataupun tidak langsung, dan sifatnya produktif & masuk dalam bagian operasi perusahaan serta memiliki kemampuan dalam mengurangi pengeluaran kas. Dan memiliki potensi manfaat di masa yang akan datang, potensi manfaat ini bisa dalam bentuk hal-hal yang produktif yang bisa menghasilkann kas ataupun setara kas. Adapun manfaat yang lain dari aktiva ialah aset sebagai penghasil barang & jasa, dapat ditukar dengan aktiva lain, serta melunasi kewajiban hutang. Dan ada beberapa cara untuk memperoleh Aset, Aset bisa diperolah dengan cara di produksi ataupun di bangun sendiri, serta bisa didapat dengan di beli, atau juga dengan pertukaran aset maupun sumbangan dari pihak lain. Aset sendiri bisa berwujud & tidak berwujud. Dan Jika ditelaah, kepemilikan aset tidak hanya mengenai aset-aset yang berhak milik saja, akan tetapi bisa juga hak-hak yang lainnya, misalkan hak sewa, hak guna bangunan, hak tagih, hak pakai maupun yang lainnya. Maka tidak hanya tentang yang hak milik saja. Perbedaan hak kepemilikan tersebut nantinya akan mempengaruhi jenis item & penggolongan aktiva di dalam laporan keuangan. Contoh aktiva yaitu uang tunai kas, tanah, bangunan, peralatan, perlengkapan, sewa dibayar dimuka, hak paten dll. Berikut ini merupakan Jenis-Jenis dari Aktiva Aktiva dalam akuntansi pada umumnya di kelompokkan ke dalam tiga bagian, yaitu Aset Lancar, Aset Tetap & Aset Tak Berwujud. Dan penjelasan singkatnya bisa dilihat berikut ini Aktiva Lancar Current Assets Aktiva ini biasanya digunakan & bermanfaat dalam waktu yang relatif singkat, dan tidak lebih dari satu tahun buku & bisa dikonversikan ke bentuk uang kas. Sebagai contoh aktiva lancar yaitu seperti uang tunai kas/cash, temporary invesment investasi jangka pendek, accounts receivable piutang dagang, notes receivable wesel tagih, inventories persediaan, accrued receivable pendapatan yang msih akan diterima, & prepaid expense beban dibayar dimuka. Aktiva Tetap Fixed Assets Aktiva tetap ini merupakan sumberdaya / kekayaan harga yang dimiliki suatu entitas bisnis yang sifatnya permanen & bisa diukur dengan jelas. Dan digunakan serta bermanfaat dalam waktu yang relatif cukup lama, atau lebih dari satu tahun buku. Tujuan dari aktiva tetap diperoleh perusahaan untuk digunakan sendiri & tidak dijual kecuali ada hal-hal atau kondisi khusus yang mengharuskan perusahaan untuk menjual aktiva tetapnya. Sebagai contoh, yaitu aktiva tetap misalnya bangunan, tanah, peralatan kantor, mesin, kendaraan & yang lainnya. Aktiva Tak Berwujud Iintangible Assets Dengan Sesuai namanya, Wujud aktiva ini tidak tampak, tidak bisa disimpan, dipegang bentuknya namun dapat dirasakan manfaatnya. Aset Tak Berwujud merupakan hak-hak dari perusahaan yang kepemilikannya sudah diatur & dilindungi oleh peraturan perundang undangan. Contoh misalnya hak paten, hak guna bangunan, hak sewa atau hak kontrak, franchise, trademark & goodwill. Dll. Liabilitas Liabilities Kewajiban perusahaan masa kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, peyelesaiannya diharapkan mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung manfaat ekonomi. Liabilitas timbul dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Jadi, misalnya pembelian barang atau penggunaan jasa menimbulkan utang usaha kecuali jika dibayar dimuka atau pada saat penyerahan dan penerimaan pinjaman bank menimbulkan liabilitas untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Penyelesaian kewajiban masa kini, selain pembebasan dari kreditur, biasanya melibatkan perusahaan untuk mengorbankan sumber daya yang memiliki manfaat masa depan untuk memenuhi tuntutan pihak lain. Penyelesaian kewajiban yang ada sekarang dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan Pembayaran kas Penyerahan asset lain Pemberian jasa Penggantian kewajiban tersebut dengan kewajiban lain Konversi kewajiban menjadi ekuitas Hutang jangka pendek adalah hutang yang jadwal pembayarannya tidak lebih dari satu tahun. Adapun jenis-jenis dari hutang jangka pendek/utang lancar tersebut adalah 1 Utang dagang Utang dagang adalah utang jangka pendek yang timbul karena adanya suatu transaksi 2 Utang wesel Utang wesel adalah surat perjanjian pembayaran hutang jangka pendek. Ada yang berbunga, ada juga yang tidak. 3 Deviden Deviden adalah keuntungan yang diberikan kepada pemegan saham, yang didapatkan atas hasil keuntungan perusahaan yang diputuskan dalam rapat umum pemegang saham RUPS. Ketika kita menjadi pemilik saham perusahaan, perusahaan dapat membayar kembali dalam bentuk dividen. 4 Pendapatan diterima dimuka Pendapatan yang telah kita terima diawal transaksi namun barang/jasa yang kita transaksikan belum kita serahkan kepada pembeli barang/jasa tersebut. 5 Utang Jangka Panjang yang Telah Jatuh Tempo 6 Pajak Penjualan 7 Kewajiban kepada Karyawan utang gaji 8 Iuran-iuran lainnya 9 Kewajiban Kontigensi Kewajiban kontigensi adalah kondisi yang tidak pasti yang mungkin terjadi dimasa yang akan dating, kemungkinan ini bisa menguntungkan biasa disebut Gain Contigencies ataupun merugikan Loss Contigencies. Pengertian Liabilitas Jangka Panjang Utang jangka panjang menurut Kieso 2008 238 “terdiri dari pengorbanan manfaat ekonomi yang sangat mungkin di masa depan akibat kewajiban sekarang yang tidak dibayarkan dalam satu tahun atau siklus operasi perusahaaan. Menurut PSAK 1 Revisi 2013 Penyajian Laporan Keuangan, suatu liabilitas diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek jika Entitas mengharapkan akan menyelesaikan liabilitas tersebut dalam siklus operasi normalnya; Entitas memiliki liabilitas tersebut untuk tujuan diperdagangkan; Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua belas bulan setalah periode pelaporan; Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode pelaporan. Liabilitas yang tidak termasuk kelompok tersebut dikategorikan sebagai liabilitas jangka panjang. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang adalah utang obligasi, wesel bayar, liabilitas sewa, liabilitas pensiun, dan liabilitas pajak tangguhan. Utang Obligasi Utang obligasi terjadi apabila perusahaan memenuhi kebutuhan tambahan modal kerja dengan cara mengeluarkan surat obligasi. Surat obligasi adalah sebuah kontrak yang memuat janji untuk membayar sejumlah uang pada tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan, dan bunga periodik dengan tingkat tertentu dari nilai nominal. Harga jual obligasi tergantung pada tarif bunga obligasi. Semakin besar bunganya, harga jual obligasi tersebut akan semakin tinggi dan sebaliknya semakin rendah tingkat bunga obligasi harga jualnya akan semakin rendah. Penerbitan Obligasi Dwi Martani dkk. 201558 mengungkapkan bahwa harga wajar obligasi harga jual dapat berbeda dari nilai nominalnya. Nilai nominal adalah nilai yang dijanjikan akan dibayarkan oleh penerbit liabilitas pada saat jatuh tempo. Apabila harga jual lebih tinggi dari nilai nominal maka liabilitas dijual dengan harga premium, sedangkan apabila harga jual lebih rendah dari nilai nominal maka liabilitas dijual dengan harga diskon. Perbedaan tersebut timbul apabila tingkat suku bunga efektif berbeda dengan tingkat suku bunga kupon. Pengertian Definisi Ekuitas Ekuitas adalah modal yang diinvestasikan dalam suatu usaha ekuitas dalam akuntansi merupakan penambahan dari profit selama tahun2 berjalan dengan modal mula-mula dan Rumus akuntansi Asset=Kewajiban+Ekuitas Investasi ekuitas umumnya berhubungan dengan pembelian dan menyimpan saham stok pada suatu pasar modal oleh individu dan dana dalam mengantisipasi pendapatan dari deviden dan keuntungan modal sebagaimana nilai saham meningkat. Hal tersebut juga kadang kadang berkaitan dengan akuisisi saham kepemilikan dengan turut serta dalam suatu perusahaan swasta tidak tercatat di bursa atau perusahaan baru suatu perusahaan sedang dibuat atau baru dibuat. Ketika investasi dilakukan pada perusahaan yang baru, hal itu disebut sebagai investasi modal ventura dan pada umumnya dimengerti mempunyai risiko lebih besar dari pada investasi situasi-situasi dimana saham tercatat di bursa dilakukan.Wikipedia Karena artikulasi harus dipertahankan, ekuitas tidak didefinisi secara semantik tetapi secara sintaktik. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas didefinisikan sebagai hak residual untuk menunjukkan bahwa ekuitas bukan kewajiban. Godfrey, Hodgson, dan Holmes 1997 membedakan ekuitas dan kewajiban atas dasar tiga kriteria, yaitu hak-hak masing-masing pihak atas penyelesain klaim, hak penggunaan aset dalam operasi, serta substansi ekonomik perjanjian. Atas dasar konsep kesatuan usaha, kreditor dan pemegang saham sama-sama mempunyai klaim atau hak untuk dilunasi atas dana yang ditanamkan di perusahaan. Tetapi terdapat dua kharakteristik yang melekat pada hak kreditor, yaitu a penyelesaian klaim mereka pada tanggal tertentu melalui transfer aset, dan b prioritas diatas pemilik dalam penyelesaian klaim mereka dalam hal likuidasi. Hak kreditor dan pemegang saham juga berbeda dalam hal penggunaan aset. Ekuitas pemegang saham diklasifikasikan menjadi dua komponen penting yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal saham sebagai modal yuridis dan modal setoran tambahan, dan komponen lain yang merefleksi transasksi pemilik. komponen lain-lain terdiri atas pos-pos yang tidak tepat dimasukkan dalam komponen modal setoran lainnya atau laba ditahan tetapi sering diklasifikasikan sebagai pos ekuitas pemegang saham. TUJUAN Pada umumnya, tujuan pelaporan informasi ekuitas pemegang saham adalah menyediakan informasi kepada yang berkepentingan tentang efesiensi dan kepengurusan manajemen. Tujuan yang lain adalah menyediakan informasi tentang riwayat serta prospek investasi pemilik dan pemegang ekuitas lainnya, serta merupakan tanggung jawab yuridis pemilik. Untuk memenuhi tujuan tersebut, informasi yang harus disampaikan berkaitan tentang ekuitas pemegang saham tersebut minimal adalah sumber ekuitas, pembatasan pembagian dividen dan likuidasi, batas perlindungan dan urutan penyerapan rugi. PEMBEDAAN MODAL SETORAN DAN LABA DITAHAN Pembedaan antara dua komponen ekuitas pemegang saham merupakan hal yang sangat penting. Dari segi administrasi keuangan, laba ditahan merupakan indikator daya melaba sehingga laba ditahan harus dipisahkan dengan modal setoran meskipin jumlah akhirnya ditotal untuk membentuk ekuitas pemegang saham. Pembedaan juga penting secara yuridis karena modal setoran merupakan dana dasar yang harus tetap dipertahankan untuk menunjukkan perlindungan pada pihak lain, sedangkan laba ditahan adalah jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian deviden. MODAL YURIDIS Sebagai pasangan laba ditahan, modal setoran dibedakan menjadi modal yuridis dan modal setoran lain. Modal yuridis timbul karena adanya ketentuan hukum yang mengharuskan bahwa harus ada sejumlah rupiah yang harus dipertahankan dalam rangka perlindungan kepada pihak lain. Bentuk dari peraturan ini adalah adanya nilai nominal atau nilai minimum. Besarnya modal yuridis bergantung pada karakteristik saham bernominal, takbernominal/bernilai nyataan, takbernominal/takbernilai nyataan. PERUBAHAN MODAL SETORAN Tujuan utama perekayasaan akuntansi modal setoran adalah untuk membedakan secara tegas antara perubahan akibat transaksi operasi. Berbagai sumber yang dapat mengubah modal storan dengan berbagai masalah teoritisnya adalah Pemesanan saham Pada saat perusahaan didirikan atau melakukan penawaran publik perdana, perusahaan telah menetapkan apa yang disebut modal dasar. Dengan autorisasi tersebut perusahaan akan mencetak sertifikat saham. Bila saham telah terjual dan pembeli telah membayar penuh kesepakatannya, sertifikat saham akan diserahkan kepada pembeli. Berdasar konsep kesatuan usaha, jumlah rupiah yang diterima perusahaan akan menimbulkan atau diimbangi dengan modal setoran. Pada umumnya investor yang berminat membeli saham perusahaan harus memesan terlebih dahulu saham yang dibeli dengan harga yang sesuai. Yang menjadi masalah adalah apakah jumlah rupiah saham pesanan tersebut telah dapat diakui sebagai modal setoran? Jumlah rupiah saham pesanan dapat diakui sebagai modal setoran hanya apabila memenuhi dua syarat, yaitu tidak dapat dibatalkan, dan pelunasan tidak terlalu lama. Obligasi terkonversi Dalam hal tertentu perusahaan menerbitkan obligasi dengan kharakteristik dapat ditukarkan dengan saham biasa. Kalau hak tukar dari obligasi tersebut digunakan oleh pemegang obligasi akan timbul perubahan status kewajiban menjadi modal storan. Masalah teoritisnya adalah pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran? Untuk mengatasi masalah tersebut terdapat beberapa alternatif yang dapat digunakan sebagai basis kapitalisasi, yaitu nilai bawaan obligasi, harga pasar obligasi, dan harga pasar saham. Saham prioritas terkonversi Saham prioritas atau saham istimewa menjadi saham biasa atas kehendak pemegang saham. Masalah yang ada sama dengan masalah yang muncul pada obligasi terkonversi, yaitu Pada saat hak diambil, berapakah jumlah rupiah yang diakui sebagai modal setoran? Dalam mengatasi permasalahan tersebut terdapat dua alternatif yang dapat digunakan, yaitu Pendekatan satu-transaksi, dan pendekatan dua-transaksi. Deviden saham Dividen saham adalah distribusi dividen dalam bentuk saham yang sejenis dengan saham yang mula-mula diterbitkan. Permasalahan yang muncul akibat pembagian deviden saham adalah bila dikapitalisasi, berapakah jumlah rupiah yang dikapitalisasi menjadi modal setoran? Untuk mengatasinya, alternatif penyelesaian yang digunakan terdiri atas dasar nilai nominal, dan atas dasar nilai pasar saham. Hak beli saham Hak beli saham adalah hak yang diberikan bagi pemegang saham lama untuk membeli sejumlah saham. Harga pasarhak beli ini adalah sebesar selisih harga pasar saham dengan harga yang harus dibayar pemegang saham yang mempunyai hak beli saham. Hal yang menjadi permasahan adalah perlukah jumlah rupiah ini dikapitalisasi. Bila dividen saham dapat dikapitalisasi maka hak beli saham juga dapat dikapitalisasi, karena hak beli saham dapat dianggap sebagai dividen saham dengan nilai sebesar harga pasar hak beli saham. Jumlah ini dikapitalisasi ke modal setoran lain. Namun argument ini dibantah dengan alasan bahwa kapitalisasi hak beli saham menjadi modal setoran adalah tidak logis karena tidak ada sumber ekonomik yang disetorkan oleh pemegang saham dan tidak ada saham baru yang diterbitkan. Opsi saham Opsi merupakan instrumen yang dapat digolongkan sebagai sekuritas turunan-saham berupa hak untuk membeli atau menjual sejumlah saham. Opsi diterbitkan atau ditulis oleh investor dan dijual kepada investor lain. Terdapat dua macam opsi yaitu call dan put. Opsi call adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli bila mengharapkan harga saham menaik. Sedangkan opsi put adalah opsi yang memberi hak kepada pemegang opsi untuk menjual saham dengan harga tertentu selama perioda tertentu. Orang membeli opsi bila mengharapkan harga saham menurun Warran Dalam PSAK No. 41, IAI mendefinisi warran sebagai efek yang diterbitkan oleh suatu perushaan yang memberi hak kepada pemegangnya untuk memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga dan jangka waktu tertentu. Pemegang warran dapat membeli sejumlah saham dengan mengambalikan warran tersebut dan membayar sejumah kas tertentu. Terdapat beberapa kharakteritik dari warran, yaitu 1 berbeda dengan hak beli saham atau opsi, 2 terdapat beberapa jenis lepas, lekat, dan bebas, 3 perlakuan akuntansi berbeda untuk tiap jenis, dan 4 isu akuntansi Bila opsi diambil, apakah harga opsi dipisahkan dengan harga sekuritas terkait. Saham treasuri Saham treasuri adalah penarikan kembali saham yang beredar untuk sementara dan kemudian diterbitkan kembali. Beberapa alasan perusahaan melakukan penarikan kembali antara lain saham tersebut akan diterbitkan kembai kepada karyawan dalam program opsi saham, serta saham tersebut akan digunakan untuk membeli perusahaan lain dalam transaski penggabungan usaha. Masalah teoritis yang melekat pada transaksi saham treasuri adalah 1 penentuan jumlah rupiah yang harus dianggap sebagai pengurangan modal setoran dan laba ditahan, 2 pengungkapan pengaruhnya terhadap modal yuridis bila saham treasuri dijual kembali. Mengenai hal tersebut, terdapat dua pendekatan atau konsep yang dapat diterapkan yaitu konsep satu-transaksi dan konsep dua-transaksi PERUBAHAN LABA DITAHAN Kalau pemisahan antara transaksi modal dan transaski operasi harus tetap dipertahankan, hanya terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi besarnya laba ditahan yaitu laba atau rugi priodik. Transaksi lain yang dapat mempengaruhi laba ditahan adalah transaksi yang tergolong dalam transaksi modal. Pengaruh beberapa transaksi diatas langsung dimasukkan dalam laba ditahan dan tidak melalui statemen laba-rugi perioda terjadinya transaksi tersebut karena transaksi tersebut merupakan transaksi modal. Terdapat beberapa hal lain yang dapat menyebabkan laba ditahan dalam suatu perioda berubah selain karena transaksi modal, tetapi karena transaksi khusus, yaitu penyesuaian perioda-lalu, koreksi kesalahan dalam laporan keuangan sebelumnya, pengaruh perubahan akuntansi, dan kuasi-reorganisasi. PENYAJIAN MODAL PEMEGANG SAHAM Urutan penyajian kewajiban dan modal pemegang saham dalam neraca sebenarnya menggambarkan urutan perlindunga dalam kondisi perusahaan mengalami defisit dan dalam kondisi perusahaan dilikuidasi. Dalam terjadi defisit, urutan penyajian menggambarkan urutan penyerapan rugi, sedangkan dalam kondisi likuidasi urutan penyajian menggambarkan urutan perlindungan yuridis. Secara umum kos yang telah dikorbankan menjadi biaya akan diserap melalui aliran pendapatan kotor. Dalam hal terjadi pengorbanan kos akibat hilangnya manfaat menjadi rugi, rugi tersebut akan diserap terlebih dahulu melalui laba bersih dan hanya dalam keadaan yang sangat khusus maka kos tersebut dapat diserapkan oleh kelompok modal pemegang saham. Urutan penyerapan biaya, rugi, dan rugi luar biasa adalah 1 pendapatan kotor, 2 laba bersih, 3 laba ditahan, 4 premium modal saham, dan 5 modal saham. Urutan penyrapan rugi tersebut sebenarnya merupakan asumsi atau tradisi semata-mata walaupun hal tersebut dapat dikuatkan dalam bentuk standar akuntansi. Urutan perlindungan menunjukkan siapa yang harus didahulukan dalam menerima distribusi asset atau siapa yang menanggung segala akibat dalam kasus perusahaan dilikuidasi. Urutan perlindungan tersebut adalah 1 karyawan dan pemerintah, 2 kreditor berjaminan, 3 kreditor takberjaminan, 4 pemegang saham prioritas, dan 5 pemegang saham biasa. PERINCIAN LABA DITAHAN Bila komponen-komponen tertentu yang berasal dari transaksi operasi dilaporkan langsung ke laba ditahan, laba ditahan dapat disajikan dan dirinci atas dasar sumber by resources, dan ada pula kebiasaan bahwa laba ditahan disajikan dengan merincinya atas dasar tujuan by purposes dengan cara yang disebut apropriasi dan pembatasan. Masalah teoritisnya adalah, adakah manfaat merinci laba ditahan atas dasar tujuan, misalnya dengan memecahnya menjadi cadangan, peruntukan appropriated, dan bebas unappropriated? LABA KOMPREHENSIF Perubahan akibat transaksi operasi atau transaksi nonpemilik harus dibedakan dan dipisahkan secara tegas dengan perubahan akibat transaski pemilik,semua perubahan akibat transaski operasi harus dilaporkan melalui statemen laba-rugi. Ps-pos operasi dalam ari luas sebagai lawan pos-pos transaski nonpemilik meliputipos-pos operasi utama, pos-pos tambahan, dan pos-pos yang sifatnya khusus atau luar biasa tetapi berasal dari transasksi nonpemilik. Masalah teoritis yang ada adalah pos-pos mana saja yang dapat dilaporkan melalui statemen laba ditahan. Terdapat dua pendekatan untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu pendekatan kinerja sekarang atau normal, dan pendekatan semua-termasuk atau surplus bersih. FASB menganut pendekatan semua-termasuk secara penuh dengan mengenalkan apa yang disebut laba komprehensif. Dalam pendekatan semua-termasuk pospos penerobos masih dilaporkan dalam statemen perubahan laba ditahan, pos-pos penerobos itu sendiri adalah pos-pos yang dilaporkan langsung dalam statemen laba ditahan tanpa melalui statemen laba rugi. Penyajian laba komprehensif dapat dilakukan dengan pendekatan satu-statemen atau dua-statemen. PENDAPATAN Pendapatan adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang biasa dan dikenal dengan sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa fees bunga, defiden, royalty dan sewa. PSAK 23 Paragraf 6 Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanaman modal. Pendapatan hanya terdiri atas arus masuk bruto dari manfaaat ekonomi yang diterima dan dapat diterima oleh perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang ditagih atas nama pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai bukan merupakan manfat ekonomi yang mengalir ke perusahaan dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas sehingga tidak akui sebagai pendapatan. Ruang Lingkup Pendapatan timbul dari transaksi dan peristiwa ekonomi Penjualan Barang Meliputi barang yang diproduksi perusahaan untuk dijual dan barang yang dibeli untuk dijual kembali, seperti barang dagangan yang dibeli pengecer atau tanah dan properti lain yang dibeli untuk dijual kembali. Penjualan jasa Biasanya menyangkut pelaksanaan tugas yang secara kontraktual telah disepakati untuk dilaksanakan selama suatu periode waktu yang disepakati oleh perusahaan. Jasa tersebut dapat diserahkan selama satu atau lebih dari satu periode. Penggunaan asset perusahaan oleh pihak lain menimbulkan pendapatan dalam bentuk – Bungan yaitu pembebanan untuk penggunaan kas dansetara kas atau jumlah terutang kepada perusahaan. – Royalti yaitu pembebanan untuk penggunaan asset jangka panjang perusahaan misalnya paten, merek dagang, hak cipta dan piranti lunak computer. – Dividen yaitu distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dan jenis modal tertentu. – Perjanjian sewa. – Pertumbuhan alami dari ternak dan hasil pertanian. – dll Pengukuran Pendapatan Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Biasanya timbul dari transaksi persetujuan antara perusahaan dan pembeli atau pengguna aset tersebut. Jumlahnya diukur dengan nilai wajar imbalah diterima atau dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan. Bila barang atau jasa dipertukarkan barter untuk barang atau jasa dengan sifat dan niali yang sama maka tidak dianggap sebagai mengakibatkan pedapatan, terkecuali bila barang/jasa tidak serupa, maka mengakibatkan pendapatan. Pengakuan Pendapatan Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke perusahaan dan manfaat dapat diukur dengan andal. Pendapatan dari penjualan barang harus diakui bila seluruh kondisi berikut dipenuhi Perusahaan telah memindahkan resiko secara signifikan dan memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli Perusahaan tidak lagi mengelola dan melakukan pengendalian efektif atas barang yang dijual. Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang dihubungkan dengan transaksi akan mengalir kepada perusahaan tersebut. Biaya yang terjadi atau yang akan terjadi sehubungan dengan transaksi penjualan dapat diukur dengan andal. Pendapatan diakui hanya bila besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan mengalir kepada perusahaan. Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada tingkat penyelesaian dari transaksi pada tanggal hasil suatu transaksi dapat diestimasi apabila seluruh kondisi berikut terpenuhi Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh perusahaan. Tingkat penyelesaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal. Biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal. Pendapatan yang timbul dari penggunaan aset perusahaan oleh pihak lain yang menghasulkan bunga,royalti dan deviden harus diakui atas dasar Bunga harus diakui atas dasar proporsi waktu yang memperhitungkan hasil efekti aset tersebut. Royalti harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi perjanjian yang relevan. Dalam metode biaya atau cost methode dividen tunai harus diakui bila hak pemegang saham untuk menerima pembayaran di tetapkan. BIAYA DAN BEBAN Biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa aktiva dan Beban adalah harga perolehan barang, jasa dan fasilitas yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan periode berjalan seperti harga pokok penjualan, beban dan biaya operasi, beban diluar usaha, dan pos-pos luar biasa. Dalam jargon akuntansi setiap expense beban adalah Cost Biaya, namun tidak setiap cost merupakan expense. Dengan demikian bilamana cost akan di akui atau berubah sebagai expense? Jawabannya adalah pada saat cost dapat dikaitkan atau dihubungkan dengan manfaat sesuai prinsip matching dapat saling ditandingkan antara pengorbanan dengan manfaat. Baiknya kita simak ilustrasi berikut mengenai si Badu seseorang yang buta huruf dan berprofesi sebagai tukang ojek yang memperoleh rejeki nomplok yakni memperoleh Lotere senilai Rp. di bayar tunai. Hal ini berarti badu memperoleh tambahan sumber daya ekonomi berupa uang tunai Rp. 10 juta yang kemudian ia belanjakan sebagai berikut mentraktir teman-temannya sesame tukang ojek makan di restaurant,senilai 2 juta. sisanya Rp. 8 juta dibelikan sepeda motor yang kemudian ia gunakan untuk mengojek. Dari kedua kegiatan di atas, yang pertama merupakan beban expense dan yang kedua merupakan biaya cost. Alasannya adalah karena mentraktir teman-temannya digolongkan sebagai beban karena manfaatnya bagi badupribadi lansung terasa, mungkin ia jadi punya status social, terpandang di kalangan sesame pengojek. Adapun tindakan kedua membeli motor dikategorikan sebagai biaya karena manfatnya belum di rasakan oleh badu. Yang terjadi adalah sebatas perubahan sumber daya dari bentuk uang tunai menjadi motor. Apabila kemudian badu memanfaatkan motor tersebut untuk memperoleh penghasilan sesuai profesinya sebagai tukang ojek, maka motor tersebut baru dibebankan dalam bentuk penyusutan. OBYEK BIAYA Definisi obyek biaya adalah apa saja yang memperoleh pembebanan biaya. Langkah pertama untuk menentukan obyek biaya dapat di analogikan dengan melakukan pengukuran panjang suatu obyek, setelah obyek pengukuran tersebut jelas maka hasil pengukurannya yakni informasi panjang obyek tersebut dapat kita nilai obyektivitasnya. Contoh analoginya seperti bila obyeknya adalah jalan raya Jakarta-Bogor maka hasil pengukurannya adalah berupa jarak Jakarta ke Bogor dalam satuan kilometre. Dalam akuntansi biaya obyek yang diukur, adalah biayanya tersebut, mungkin berupa sebuah produk, tumpukan atau partai unit yang sama. Semua unit kegiatan yang selalu memproduksi produk tertentu, pesanan, lokasi pesanan, kontrak, proyek, proses, fungsi, tujuan, organisasi departemenlokasi atau kesatuan cabang usaha lain. URGENSI DAN TUJUAN INFORMASI BIAYA Biaya adalah merupakan refleksi kemampuan suatu organisasi dalam mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Disiplin manajemen keuangan mengajarkan agar para manager keuangan memaksimalkan nilai organisasi. Salah satu caranya adalah dengan mengoptimalkan biaya proses bisnis internal yang terfokus pada penetapan harga. Namun seiring dengan perkembangan persaingan bisnis dalam era globalisasi maka kecendrungan yang ada adalah semakin kompetitifnya harga sehingga fokus optimalisasi biaya proses bisnis internalpun beralih dari penetapan harga menjadi penentuan biaya. Informasi biaya yang sistematik dan komparatif serta data analisis biaya dan laba sangat diperlukan untuk mengelola perusahaan. Informasi ini membantu manajemen untuk Menetapkan sasaran laba perusahaan target departemen dan operasi menuju pencapaian sasaran akhir. mengevaluasi evektifitas rencana. mengungkapkan keberhasilan atau kegagalan. memutuskan pengadaan penyesuaian dan perbaikan.
Skip to content BerandaFitur LengkapHargaPrivate CloudLoginCoba Gratis Ekuitas Pemilik Pengertian, Cara Hitung, Contoh dan Cara Meningkatkannya Ekuitas Pemilik Pengertian, Cara Hitung, Contoh dan Cara Meningkatkannya Menghitung ekuitas pemilik dapat membantu dalam menentukan apa yang sebenarnya Anda miliki setelah melunasi semua hutang yang terjadi pada bisnis. Melakukan hal ini dapat membantu Anda memahami status keuangan bisnis Anda dan membantu untuk mengetahui apakah Anda memperoleh atau kehilangan nilai aset Anda. Ini bisa sangat membantu jika Anda mempertimbangkan untuk menjual rumah atau kendaraan Anda. Dalam keadaan ini, Anda pasti ingin tahu apakah nilai rumah atau mobil Anda meningkat sejak pembelian. Dalam artikel ini, kami akan mendefinisikan apa itu ekuitas pemilik, memberi tahu Anda cara menghitungnya, dan menjelaskan bagaimana Anda dapat meningkatkan ekuitas pemilik. Apa itu Ekuitas Pemilik? Ekuitas pemilik mengacu pada investasi pemilik dalam aset setelah semua kewajiban telah dikurangi. Dengan kata lain, perbedaan antara jumlah aset dan nilai kewajibanlah yang memungkinkan Anda mengetahui apa yang Anda miliki setelah melunasi utang. Ekuitas pemilik juga dapat disebut sebagai kekayaan bersih atau aset bersih. Jika jumlahnya negatif, itu akan tercermin di neraca. Karena kewajiban lebih diutamakan daripada ekuitas, kegagalan untuk mempertimbangkan kewajiban Anda akan memberi Anda pemahaman yang salah tentang apa yang sebenarnya Anda miliki. Meskipun mengetahui ekuitas pemilik dapat berguna dalam menentukan posisi keuangan Anda, penting untuk dicatat bahwa itu tidak mewakili nilai sebenarnya dari kepemilikan Anda. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor termasuk fakta bahwa ekuitas pemilik dilaporkan pada saat Anda menghitung ekuitas dan akan perlu dihitung ulang dari waktu ke waktu untuk menentukan keuntungan atau kerugian nilainya. Baca juga Penjualan Bersih Pengertian dan Cara Menghitungnya dalam Akuntansi Cara Menghitung Ekuitas Pemilik Mencari tahu ekuitas pemilik Anda bisa menjadi cara yang bagus untuk menentukan posisi keuangan bisnis. Anda juga akan diminta untuk menghitungnya jika Anda mencari bantuan keuangan dari pemberi pinjaman atau investor. Penting untuk diketahui bahwa ekuitas pemilik Anda tidak akan mencerminkan nilai pasar dari aset Anda yang sebenarnya. Ekuitas pemilik dapat dihitung dengan mengurangi kewajiban dari nilai aset. Dengan kata lain, gunakan persamaan berikut Ekuitas pemilik = aset – kewajiban Misalnya, jika Anda memiliki rumah seharga tetapi Anda berhutang untuk pinjaman terhadap rumah itu, rumah tersebut mewakili dari ekuitas. Jika aset Anda meningkat, dapat dikatakan bahwa ekuitas Anda juga akan meningkat. Apa yang Harus Disertakan Pada Ekuitas? Karena ekuitas dihitung dengan menentukan perbedaan antara nilai aset Anda dan kewajibannya, kedua komponen ini membentuk ekuitas pemilik. Berikut adalah tampilan kedua istilah tersebut Aset Aset mengacu pada sesuatu yang Anda miliki. Ini bisa apa saja mulai dari rumah, mobil, perabotan, bisnis, atau barang-barang pribadi Anda. Kewajiban Kewajiban adalah utang keuangan yang timbul terhadap aset Anda. Misalnya, pinjaman yang Anda ambil terhadap aset Anda seperti pinjaman rumah atau mobil, akan dianggap sebagai kewajiban. Jika Anda memiliki perusahaan, ekuitas milik Anda juga terdiri dari modal yang diinvestasikan dan laba ditahan Modal yang diinvestasikan Ini mengacu pada dana yang diinvestasikan oleh pemegang saham dan pemegang utang dalam bisnis. Laba ditahan Laba ditahan adalah jumlah laba yang dihasilkan perusahaan pada titik waktu tertentu setelah dikurangi dividen. Menggabungkan modal yang diinvestasikan dengan laba ditahan awal dan saat ini menghasilkan total ekuitas pemilik. Baca juga Bagaimana Cara Menghitung Goodwill dalam Akuntansi? Berikut Penjelasannya Contoh Kasus dalam Menghitung Ekuitas pada Bisnis Berikut adalah beberapa contoh yang dapat membantu Anda lebih memahami tindakan ekuitas pemilik Contoh 1 Jika Anda memiliki mobil senilai tetapi Anda berhutang , ekuitas milik Anda akan menjadi . Contoh 2 Katakanlah Anda memiliki rumah seharga . Sejak membeli rumah Anda, Anda berutang kepada bank. Aset Anda, dalam hal ini, akan menjadi dan kewajiban Anda akan berjumlah . Karena ekuitas pemilik adalah perbedaan antara aset dan kewajiban Anda, ekuitas pemilik Anda dalam keadaan ini akan menjadi . Contoh 3 Jika aset bisnis Anda berjumlah $4 juta dan kewajibannya adalah $3 juta, ekuitas pemilik, dalam hal ini, akan menjadi $1 juta. Baca juga Bagaimana Cara Membuat Anggaran yang Fleksibel? Berikut Cara dan Contohnya Cara Meningkatkan Ekuitas dalam Bisnis Untuk meningkatkan ekuitas pemilik, Anda memerlukan peningkatan pendapatan atau peningkatan keuntungan. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika mencoba meningkatkan ekuitas dalam bisnis Anda 1. Turunkan jumlah kewajiban atau liabilitas Anda Untuk menghindari depresiasi nilai aset Anda, pertimbangkan untuk menurunkan kewajiban Anda. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, tetapi salah satu caranya adalah dengan mengganti pinjaman yang Anda miliki dengan pinjaman yang memiliki tingkat bunga lebih rendah. Ini akan menurunkan hutang Anda dan menurunkan kewajiban Anda. 2. Lakukan peningkatan dan renovasi Jika Anda memiliki rumah dan berharap dapat meningkatkan nilai ekuitasnya, pertimbangkan untuk merenovasi properti Anda. Meskipun Anda tidak dapat mengubah lingkungan Anda, Anda dapat meningkatkan properti Anda sendiri. Beberapa contoh termasuk pekerjaan cat baru atau pembelian peralatan baru. Meskipun membeli peralatan baru berpotensi menambah utang Anda, pastikan pada akhirnya Anda akan mendapat untung. Penting juga untuk diingat bahwa gaya desain interior akan berubah. Pastikan untuk memperbarui properti Anda dengan warna netral seperti abu-abu, krem, dan putih yang menarik bagi pasar massal. Dinding berwarna terang, lantai kayu keras, dan warna netral tidak lekang oleh waktu, bersih, segar, dan akan membantu Anda meningkatkan ekuitas pemilik. Baca juga Kewajiban Jangka Panjang Pengertian, Cara Menggunakannya dan Contohnya 3. Pastikan Anda merawar properti Anda Merawat aset Anda adalah penting apakah Anda mencoba untuk menurunkan kewajiban Anda dan meningkatkan ekuitas pemilik. Anda dapat memelihara properti Anda tetapi melakukan inspeksi rutin pada interior dan eksterior bangunan, mengikuti semua undang-undang dan melakukan lansekap rutin. Anda juga harus memastikan properti Anda enak dipandang dan akan menarik investor atau pemilik masa depan. 4. Lunasi semua hutang Anda Melunasi hutang yang terakumulasi akan sangat membantu Anda menurunkan kewajiban apa pun. Anda dapat melakukannya dengan membayar lebih dari saldo minimum pinjaman apa pun. Misalnya, jika Anda memiliki rumah, tingkatkan pembayaran hipotek Anda dan berusahalah untuk menurunkan utang Anda daripada mengumpulkannya. 5. Kurangi biaya produksi Jika Anda memiliki bisnis, pertimbangkan untuk mengurangi biaya produksi. Ini bisa berarti menggunakan produk dan mesin yang lebih ekonomis, merampingkan operasi, mengurangi biaya penyimpanan persediaan, atau sekadar melacak kebiasaan pengeluaran Anda dalam kaitannya dengan bisnis Anda. Melakukan yang terakhir akan membantu Anda melihat di mana Anda dapat mulai membelanjakan lebih sedikit untuk mengurangi kewajiban Anda secara keseluruhan. Untuk memudahkan hal ini, Anda bisa mencoba untuk menggunakan software akuntansi untuk proses pembukuan yang lebih baik. Gunakanlah software akuntansi yang memiliki fitur yang Anda butuhkan, bepengalaman, dan sudah digunakan oleh banyak bisnis, salah satunya adalah Accurate Online. Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud buatan Indonesia yang sudah berpengalaman lebih dari 20 tahun dan digunakan oleh lebih dari 350 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di Indonesia. Dengan menggunakan Accurate Online, Anda bisa melakukan pembukuan dan pemantauan seluruh data finansial kapanpun dan dimanapun Anda mau. Accurate Onlin juga memiliki fitur paling lengkap dengan harga yang paling terjangkau sehingga sangat cocok untuk apapun bisnis Anda. Anda juga bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 3o hari melalui tautan ini. Baca juga Aset Lancar Pengertian, Jenis, Cara Hitung, dan Contoh dalam Bisnis 6. Tingkatkan margin keuntungan Anda Mirip dengan tips sebelumnya, meningkatkan margin keuntungan Anda bisa sangat bermanfaat dalam menurunkan kewajiban atau liabilitas Anda. Jika Anda memiliki bisnis, Anda dapat menaikkan harga produk, membayar karyawan lebih sedikit, mempekerjakan lebih sedikit karyawan, atau membatasi jumlah penjualan dan diskon yang Anda tawarkan kepada pelanggan. 7. Sabar Meskipun Anda tidak akan langsung melihat peningkatan ekuitas pemilik Anda, bersabarlah dalam prosesnya dan tunggu berbagai faktor ini menguntungkan keuangan Anda. Seorang lulusan S1 ilmu akuntansi yang suka membagikan istilah, rumus, dan berbagai hal yang berkaitan dengan dunia akuntansi lewat tulisan. Bagikan info ini ke temanmu! Related Posts Page load link
contoh aset liabilitas dan ekuitas